Laman

Rabu, 25 Desember 2013

tempe jagung



RINGKASAN
Tempe merupukan bahan makanan pokok bangsa indonesia. Selain rasa yang enak,bergizi, dan murah tempe merupakan pilihan utama sebagi lauk. Pada umumnya tempe terbuat dari bahan kacang kedelai yang mengandung protein yang tinggi. Tetepi pada kenyataannya saat ini harga kedelai melambung cukup tinggi dan susah didapatkan, sehingga banyak produsen tempe yang gulung tikar karena harga bahan kedelai yang maha tersebut. Sebagian menyiasati mengurangi ukuran tempe,menaikan harga,dan menambahkan bahan lain seperti jagung untuk mengurangi biaya produksi yang mahal.
Dari situlah muncul ide untuk membuat tempe yang terbuat dari bahan jagung yang harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan harga kedelai. Tekstur, rasa, dan pembuatanya hampir sama dengan tempe kedelai. Bedanya hanya di kandungan gizi yaitu kedelai mengandung protein sedangkan jagung mengandung karbohidrat.
Dengan adanya trobosan ini diharapkan kebutuhan bahan makanan tercukupi. Selain itu untuk menyetabilkan harga kedelai karena dengan adanya tempe jagung permintaan kedelai akan turun sehingga harga ikut turun.

BAB I PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang Masalah
Tempe merupakan bahan makan pokok bangsa Indonesia. Dimana kebutuhan kedelai untuk bahan baku tempe mencapai 88%. Harga kedelai yang melambung mahal menyebabkan banyak produsen tempe gulung tikar dan ada beberapa produsen menambahkan jagung ke dalam produksi tempenya.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan hasil  pertanian didalam negeri dan keterbatasan dalam negeri, pemerintah memenuhi dengan cara impor komoditi hasil pertanian. Saat ini Indonesia menjadi salah satu Negara pengimpor kedelai terbesar didunia. Setiap tahunnya jumlah kedelai yang di impor rata-rata diatas 2 juta ton dari jumlah itu sekitar 88% digunakan sebagai Bahan Baku pembuatan Tempe dan Tahu, 10% untuk pangan olahan lainnya seperti Industri tepung dan pati, sisanya sebanyak 2% untuk benih.
Sekitar 63,41% dipasok oleh kedelai impor yang memiliki harga yang lebih murah dan kualitas lebih baik dan sisanya dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Berbagai kebijakan pengembangan kedelai nasional telah dilakukan  antara lain Prokema 2000, Program Bangkit Kedelai Nasional 2008, Rencana Strategi Kementrian Pertanian 2010-2014 Mengenai Pencapaian Swasembada kedelai tahun 2014. Kebijakan harga dasar dan proteksi harga kedelai serta kebijakan tarif impor kedelai namun belum memberikan dampak yang siknifikan untuk mengurangi ketergantungan Impor Kedelai.
Sebagai Alternatif besarnya impor kedelai maka jagung sebagai bahan pokok pembuatan tempe. Harga jagung yang lebih murah yaitu antara Rp.3.000- Rp.4.000 per kg sedangkan harga kedelai yang mencapai harga Rp.10.000 per kg. Diharapkan pembuatan “Tempe Jagung” sebagai alternative memenuhi kebutuhan bahan makanan pokok di Indonesia.
 “Tempe Jagung”  sangat cocok dipasarkan untuk dikonsumsi di daerah Madiun khususnya wilayah kampus UNMER MADIUN. Tempe jagung ini cocok untuk segala usia mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Tempe jagung ini memiliki rasa yang enak.
B.       Perumusan Masalah
1.      Bagaimana cara mengolah “Tempe jagung”  Sebagai Alternatif Makanan Pokok Sehat dan Ekonomis?
2.      Bagaimanakah bentuk usaha, pemasaran dan pengembangan “Tempe Jagung”  Sebagai Alternatif Makanan Pokok Sehat dan Ekonomis?
C.       Tujuan
1.      Mengetahui cara mengolah “Tempe Jagung”  Sebagai Alternatif Makanan Pokok Sehat dan Ekonomis.
2.      Mengetahui bentuk usaha, pemasaran dan pengembangan “Tempe Jagung”  Sebagai Alternatif Makanan Pokok Sehat dan Ekonomis.
D.       Luaran yang Diharapkan
Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan ini, untuk memperkenalkan produk yang kami buat yaitu “Tempe Jagung”  Sebagai Alternatif Makanan Pokok Sehat dan Ekonomis, karena jagung lebih murah dan gampang didapat tanpa harus mendatangkan dari luar negeri(impor). Dari kegiatan ini diharapkan dapat menambah variasi olahan tempe yang ada dalam masyarakat terutama wilayah kampus UNMER Madiun.
E.       Kegunaan
1.      Sebagai inovasi dalam gizi masyarakat untuk usaha pembuatan “Tempe Jagung”  Sebagai Alternatif Makanan Pokok Sehat dan Ekonomis.
2.      Aspek akademik: 1) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi manajemen UNMER Madiun mengaplikasikan kegiatan kuliah untuk diangkat kedalam kegiatan, 2) Menerapkan mata kuliah dari Jurusan Manajement bidang studi kewirausahaan.
3.      Aspek ketenagakerjaan: Memberikan alternatif lapangan pekerjaan kepada para mahasiswa Program Studi Manajement.
4.      Aspek ekonomis: Dapat memberi lapangan kerja yang baru dan dapat memberikan alternatif pangan yang berkualitas baik kepada masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar